Friday, June 17, 2016

Akhirnya Saya Bergabung Dengan Wattpad

Suatu hari saya melihat sebuah link yang mengarah ke wattpad di time line FB saya. Karena penasaran, saya pun membuka link tersebut. Ternyata Wattpad semacam buku elektronik yang bisa ditulis kapan saja dan di mana saja. Bisa dibaca oleh siapa saja. 
     Saya pun mulai melihat daftar bacaan populer atau yang banyak dilihat pembaca. Betapa terkejutnya saya ternyata bacaan yang banyak dibaca pengunjung wattpad adalah fiksi dewasa yang menurut saya sudah sangat kebablasan dewasanya. Tak ada sensor di sana. 

      Dari segi plot sepertinya sudah bisa ditebak arah cerita postingan tersebut. Sebagai ibu saya merasa khawatir dengan bacaan tanpa sensor seperti ini. Betapa mudahnya penulis itu mendeskripsikan konten dewasa secara vulgar. Saya bertanya-tanya apanya yang menarik dari bacaan-bacaan seperti itu? Saya tidak yakin apakah alur ceritanya atau karena kegamblangannya mendeskripsikan 'adegan' untuk suami istri ini, yang membuat orang-orang membaca postingan itu.
      Saya tidak berani membaca kelanjutan ceritanya. Karena kuatir kelanjutan ceritanya mungkin saja mendeskripsikan adegan yang lebih parah lagi. 
       Saya lalu mencari postingan lain yang sering dibaca pengunjung wattpad. Ternyata setali tiga uang, alias sama aja. Isinya nggak jauh-jauh dari cerita romantis dewasa. 
      Hingga saya jadi memikirkan siapa pembaca wattpad ini? Semoga bukan anak-anak. Semoga hanya orang dewasa dan yang sudah menikah saja. Saya jadi malas melihat postingan penulis lain yang banyak dikunjungi pembaca.
      Saya kuatir kontennya sama seperti dua 'buku' yang sudah saya baca. Saya pun memutuskan tidak mau lagi berkunjung ke Wattpad. Hingga suatu hari saya melihat salah satu editor saya memposting link wattpadnya di IG. Iseng saya baca postingan wattpad beliau. 
     Cerita yang beliau buat sangat berbeda dengan yang pernah saya baca dulu. Saya lihat berapa orang yang membaca tulisan beliau. Ternyata sangat sedikit, tidak sampai seratus pembaca. Saya kembali berpikir. Apa gunanya beliau memposting novel keren beliau di sini tanpa ada pembaca yang mampir?
       Tapi seketika pikiran saya berubah. Saya jadi ingin bergabung dengan wattpad juga. Benar pembaca tulisan saya nanti pasti tidak sebanyak 'novel' yang pernah saya baca di wattpad beberapa waktu lalu. Tapi setidaknya saya bisa memberikan alternatif bacaan lain kepada pembaca yang sepaham dengan saya. seperti yang dilakukan editor saya itu.
      Editor saya memposting novel dengan genre scienfiction horor. Walau tak banyak peminat, tapi beliau sudah memberikan alternatif bacaan kepada para pengunjung wattpad. Jadi para pengunjung wattpad bisa memilih bacaan sehat juga. Karena itulah saya memutuskan ikut bergabung dengan wattpad. Saya memang tidak berpikir muluk. Bahwa nanti tulisan saya akan dibaca jutaan pengunjung. 
      Saya hanya berharap postingan saya bisa menambah ilmu pembacanya. Bisa memberikan manfaat bagi pembaca. Doa saya, semoga pembaca wattpad dengan genre roman picisan itu segera beralih membaca postingan yang lebih bermanfaat dan lebih menghibur. Dan semoga tidak ada anak-anak yang membacanya (walau saya tidak yakin dengan ini, karena banyak juga anak dan remaja yang ternyata punya akun wattpad).
      Jika sahabat ingin membaca postingan saya, silakan mampir ke sini 
       

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. ^_^